Saat membaca judul artikel ini, pasti Anda bertanya-tanya apa sebenarnya yang dimaksud dengan Quarter Life Crisis? Quarter Life Crisis adalah masa krisis hidup yang melanda anak muda pada usia antara 20 - 30 tahun. Seseorang yang mengalami krisis ini biasanya dilanda depresi dan frustasi hingga berakibat kehilangan motivasi hidup dan kepercayaan diri, merasa gagal, bahkan menarik diri dari pergaulan.
Quarter Life Crisis dapat dipicu oleh banyak hal seperti perubahan lingkungan, fisik, perilaku, emosi serta tanggung jawab yang semakin besar. Biasanya, pada usia antara 20 – 30 tahun, seseorang mulai mengalami banyak tuntutan dan tekanan dari lingkungan serta diri pribadi tentang pencapaian hidup dan seberapa banyak mimpi-mimpi yang tak tercapai di masa kecil. Kira-kira apa sajakah tanda-tanda saat mengalami Quarter Life Crisis? Sudahkah Anda melaluinya? Simak informasinya dibawah ini!
1. Seringkali bertanya-tanya: kenapa aku lahir dan untuk apa aku hidup di dunia?
Ya, salah satu tanda Anda sedang mengalami Quarter Life Crisis adalah Anda mulai bertanya-tanya tentang dua pertanyaan sederhana namun sulit tersebut. Jika saat ini atau suatu hari Anda mulai memikirkan mengapa Anda lahir dan hidup di dunia, solusi paling mudah adalah mencoba melakukan hal-hal kecil yang berarti bagi orang lain seperti membantu pekerjaan orang tua dirumah, berbagi rezeki kepada fakir miskin atau menjadi relawan. Selain membantu meringankan beban orang lain, hal tersebut juga dapat membantu Anda menemukan jawaban dari pertanyaan diatas.
2. Selalu berpikir bahwa Anda belum melakukan hal-hal terbaik dalam hidup
Mungkin saat kecil Anda mudah saja menyebutkan cita-cita ingin menjadi pilot, polisi atau bahkan presiden, lalu saat beranjak dewasa Anda mulai memahami bahwa untuk mencapai cita-cita tersebut tidaklah semudah mengungkapkannya di depan kelas. Selain itu, mungkin Anda pernah berencana menikah sebelum usia 25 tahun dan memberangkatkan orang tua pergi haji, namun, pada kenyataannya, keadaan Anda belum memungkinkan untuk mewujudkannya. Jika Anda mengalami hal-hal tersebut, jangan langsung berpikir bahwa Anda adalah orang yang gagal, karena, segala sesuatu yang Anda rencanakan memang bisa berubah di luar kendali Anda. Tidak perlu terburu-buru dan memaksakan diri melakukan sesuatu di luar kemampuan Anda. Ingat bahwa Anda bukanlah manusia sempurna, melainkan manusia yang mencoba melakukan yang terbaik bagi diri Anda sendiri dan lingkungan sekitar.
3. Anda seringkali merasa cemas dan membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain
Pada usia antara 20-30 tahun, Anda akan sering melihat teman-teman Anda mengunggah foto wisuda, pertunangan, undangan pernikahan atau momen saat baru saja melahirkan. Di satu sisi Anda ikut senang, namun di sisi lain ada juga perasaan iri yang menelisik karena Anda belum bisa turut merasakannya. Dari situ, Anda akan mulai membanding-bandingkan kehidupan Anda dengan orang lain. Tidak cukup sampai di situ, Anda cenderung melupakan pencapaian-pencapaian diri Anda sendiri dan hanya membandingkan hal-hal yang belum dapat Anda wujudkan.
Anda harus selalu mengingat bahwa jalan hidup seseorang tentu saja berbeda dengan orang-orang lainnya. Anda juga tidak perlu membanding-bandingkan kehidupan Anda dengan orang lain. Merasa cukup dan selalu bersyukur dengan apa yang Anda miliki dan jalani saat ini sangat esensial untuk menangani permasalahan yang satu ini. Iri boleh, tetapi jangan sampai hal tersebut membuat Anda berkecil hati. Jadikan rasa iri Anda sebagai motivasi agar lebih semangat lagi untuk mewujudkan impian-impian Anda.
4. Terlalu memikirkan omongan orang lain mengenai diri Anda hingga menghakimi diri sendiri
Terkadang ada saja orang di sekitar Anda yang "usil" berkomentar tentang pilihan-pilihan yang Anda buat. Misalnya, pilihan mengenai selera berpakaian, hobi yang Anda sukai, hingga pasangan, seolah Anda hidup hanya untuk memenuhi keinginan mereka. Tetaplah percaya diri, ikuti kata hati, dengarkan saran-saran yang membangun, serta jauhi orang-orang yang hanya membuat Anda selalu merasa tertekan dengan pilihan-pilihan hidup Anda. Walaupun begitu, jangan sampai hal ini membuat Anda menjauh dari pergaulan, karena, menjalin relasi positif tetaplah penting.
5. Bimbang dengan keputusan yang akan diambil
Di usia 20 hingga 30 tahun, seseorang seringkali merasa bimbang dengan keputusan yang akan diambil karena pada usia tersebut, seseorang mulai dibebaskan untuk membuat pilihan sendiri. Saat sekolah dulu, mungkin Anda terbiasa mengikuti apa kata orang tua sehingga Anda kurang yakin ketika dituntut untuk dapat mengambil keputusan secara mandiri. Solusinya adalah jangan takut untuk belajar dan melakukan kesalahan. Jika dulu Anda selalu berusaha untuk tidak melakukan kesalahan sekecil apapun, kini, mulailah berpikir bahwa kesalahan yang Anda buat juga dapat menjadi sebuah proses belajar agar kelak tidak melakukan kesalahan yang sama.
6. Stress dengan rutinitas harian yang itu-itu saja
Tidak dapat dipungkiri bahwa seseorang memang bisa saja dilanda kebosanan tingkat tinggi hingga mengalami stress, terutama bagi Anda yang sedang dalam fase peralihan dari remaja menjadi dewasa, dari pelajar menjadi pekerja, maupun dari lajang menjadi berkeluarga. Untuk itu, Anda perlu rehat sejenak dari kesibukan sehari-hari Anda yang mulai terasa monoton. Tidak ada salahnya untuk berlibur ke destinasi wisata favorit Anda, atau seharian penuh melakukan hal-hal sederhana yang Anda sukai seperti berbelanja atau membuat kue jika tidak memungkinkan untuk pergi. Jangan sungkan juga untuk berbagi masalah atau beban Anda kepada orang lain yang dapat dipercaya sehingga Anda dapat melihat masalah dari perspektif baru. Selain itu, mereka juga bisa membantu Anda dalam mencari solusi, memberikan dukungan dan membuat Anda merasa tidak sendirian.
Jadi, itulah beberapa tanda beserta solusi bagi Anda yang mengalami Quarter Life Crisis. Jika Anda mengalaminya, janganlah merasa sedih dan stress berlebihan. Terlalu stress justru akan membuat Anda depresi dan melakukan hal-hal yang berbahaya bagi diri sendiri. Tetaplah berpikir positif dan carilah peluang agar hidup Anda dapat lebih sukses di masa yang akan datang.