Dewasa ini, ajang pencarian bakat tidak hanya menyasar bakat - bakat mainstream seperti bakat menyanyi maupun menari. Lebih dari itu, bakat dan kemampuan memasak pun kini juga ada ajang pencariannya. Banyak program televisi yang menampilkan program seperti ini, misalnya program Hells Kitchen, Iron Chef, maupun yang paling populer, Masterchef.
Meski secara teori, memasak bukanlah sebuah kegiatan yang bisa dijadikan materi tontonan, toh nyatanya program memasak justru mendapat tempat di hati para pemirsa. Program - program memasak yang saya sebutkan diawal adalah program memasak skala internasional yang franchise-nya telah dibeli oleh para stasiun televisi di seluruh dunia. Di Indonesia, peogram Masterchef yang merupakan program dari Endemol Shine telah memasuki session ke lima sejak pertama kali ditayangkan pada tahun 2011 oleh salah satu stasiun televisi swasta tanah air.
Hingga tulisan ini dibuat, Masterchef Indonesia session 5 telah memasuki babak 5 besar. Hampir sama dengan ajang pencarian bakat lainnya, pada acara ini kontestan akan menghadapi tantangan memasak yang telah ditentukan oleh para juri. Setiap minggunya akan ada kontestan yang masuk ke babak pressure test atau dengan kata lain babak tidak aman. Satu dari kontestan yang masuk babak tidak aman tersebut akan pulang dan mengubur mimpinya menjadi juara Masterchef.
Lantas, apa sih sebenarnya serunya melihat acara kompetisi yang isinya hanya mengiris bahan, menumis bumbu, menyajikan makanan di atas piring dan semacamnya ini?
Pesertanya
Peserta atau kontestan yang bertanding pada ajang Masterchef merupakan orang - orang yang memang tidak punya background di dunia memasak secara profesional. Ada yang hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga, ada pula wirausahawan yang tak ada hubungannya dengan memasak, dan lain sebagainya. Justru disinilah menariknya. Mereka yang tak punya kemampuan memasak secara profesional ditantang untuk memasak secara profesional ala chef.
Jurinya
Sebagai sebuah ajang kompetisi, peran juri sangatlah penting untuk menentukan kualitas dari ajang itu sendiri. Untuk ajang kompetisi memasak, tentu yang menjadi juri yaitu para chef profesional yang sudah malang melintang di dunia masak - memasak. Tak jarang para juri ini memberi masukan, saran, kritik bahkan teguran keras jika hasil yang dihasilkan oleh kontestan tak sesuai dengan yang mereka harapkan.
Dramanya
Meski secara garis besar acara memasak tidak jauh dari dapur, tapi bukan berarti ajang ini monoton dengan menampilkan orang memasak, dinilai, trus dipulangkan begitu saja. Banyak intrik dan drama yang terjadi di dapur, yang membuat program ini terasa lebih hidup. Aroma persaingan antar kontestan, strategi menjatuhkan lawan, bahkan merasa diri paling baik dibanding dengan peserta lain juga menjadi bumbu kompetisi ini.
Secara garis besar, acara ini cukup bisa menarik perhatian pemirsa layar kaca. Rating yang cukup tinggi menjadi pembuktiannya. Tayang di jam sore hari hingga primetime, beberapa kali acara ini mampu memuncaki klasemen rating harian, contohnya pada hari Minggu (21/4) yang lalu, program ini menjadi pemuncak rating mengalahkan program lain termasuk sinetron yang biasanya menjadi jawara rating.
No comments:
Post a Comment