Saturday, April 27, 2019

Mengapa Qatar Bisa Sangat Kaya?



Terletak di teluk persia , Luas Qatar kurang lebih sebesar provinsi Banten. Ketika negara ini mendapatkan kemerdekaannya dari UK pada tahun 1971, Qatar merupakan salah satu jajahan Kerajaan Inggris yang paling miskin. Hal ini bukan tanpa sebab...





Semenanjung Qatar berada di lokasi yang sangat panas, ketika musim panas suhunya bisa mencapai 50ยบ Celsius, jauh dari negara manapun karena letaknya di tengah2 timur-tengah, dan hampir seluruh negara ini tertutup gurun pasir, tidak pepohonan. Hal ini menjadikannya sebagai lokasi yang paling tidak layak untuk di huni.

Kenyataannya tidak demikian, hari ini Qatar adalah salah satu negara terkaya di planet Bumi. Masyarakatnya menikmati GDP per Capita lebih dari $125,000 atau Rp 1.7 M per tahun yang hampir tiga kali lipat Perancis dan 5 kali lipat Chili (negara termakmur Amerika Latin).





Dulu Qatar mati-matian berjuang hidup dari hasil perikanan, namun hari ini Qatar adalah paman Gober. Dengan gedung-gedung pencakar langit, mall dan mobil mewah. Qatar seperti gabungan antara Monaco dan Las Vegas namun tanpa alkohol dan perjudian. Di sini, tidak ada tempat untuk kata "sederhana", semuanya mewah dan bling-bling.


Ditambah, Qatar adalah pemilik media massa paling berpengaruh di Timur Tengah, Al Jazeera.

Tidak seperti negara-negara timur-tengah lainnya yg terkesan tertutup. Qatar adalah negara yg terbuka terhadap dunia luar.


Jika negara seperti Luksemburg dan Singapura punya banyak penjelasan mengapa mereka bisa menjadi negara kaya. Maka, untuk Qatar, penjelasannya sangat mudah. Minyak bumi dan yang paling penting ... Gas Alamdengan jumlah yang sangat amat banyak.


Ladang minyak bumi pertama yang di temukan di Qatar adalah Dukhan Field di tahun 1940. Dan di dekade 1960an eksplorasi tambang minyak bumi di Qatar sudah baik. Menjadikan negara ini berubah sedikit demi sedikit namun tidak banyak...





Hingga pada tahun 1970an, Perusahaan minyak Shell menemukan harta karun terbesar berupa gas alam di perairan Qatar yang disebut North Field. Dengan cadangan Gas Alam terbesar ketiga di Dunia, setelah Rusia dan Iran.

Namun, saat itu tidak ada permintaan gas alam dari negara tetangga kecuali dari eropa. Dan jika ingin membuat pipa gas maka biaya yg di butuhkan tidak masuk akal dan Qatar, terletak sangat jauh dr negara manapun karena letaknya yg di semenanjung arab.

Maka, Shell pun mengabaikan potensi gas alam Qatar karena tidak menguntungkan.

Tapi, hal ini akan berubah dalam sekejap. Pada tahun 1996, emir Qatar, Hamad bin Khalifa al-Thani (turun tahta tahun 2013), mengkudeta ayahnya yang ketika itu sedang berada di Swiss. Sang emir meraih kekuasaan dengan membawa satu visi yang sangat jelas: Mengeksploitasi Gas Alam!


Sang emir baru, memutuskan untuk berinvestasi pada sebuah teknologi yang sangat jarang dan belum pernah di kembangkan sebelumnya: merubah gas menjadi cair atau LNG.


Pada proses ini Kita mendinginkan gas alam hingga mencapai suhu -162° Celsius (-260° Fahrenheit), mengubahnya menjadi cairan, dan mengurangi volumenya hingga 600 kali, sehingga menjadikannya lebih mudah dan ekonomis untuk dikirim ke tempat-tempat yang sangat membutuhkan energi di seluruh dunia.


Hasil dari investasi ini, sekarang Qatar merupakan ekportir LNG (Gas Alam Cair) terbesar di dunia. Melewati Indonesia dan US yang berada di posisi 4.

Sepertiga total ekspor gas alam Qatar ini di kirim ke negara-negara asia seperti China, India, Korea Selatan dan Jepang. Dikarenakan Qatar memiliki teknologi industri di bidang gas yang mutakhir membuat harga LNG dari Qatar lebih murah daripada negara lain termasuk US.


Namun tidak hanya harus mampu mengeksploitasi sumber daya alamnya, mereka juga harus bisa mengelola pendapatan mereka dr sektor migas. Atau mereka akan berakhir dalam krisis seperti Angola dan Venezuela...

Walhasil, Qatar pun melancarkan strategi lainnya guna memanfaatkan keuntungan "berjualan" LNG


Semenjak Hamad bin Khalifa al-Thani meraih kekuasaan pada 1995, banyak hal berubah secara drastis. Dalam masa kepemimpinannya selama 18 tahun, populasi Qatar bertambah lima kali lipat, dan di saat yang bersamaan mendapat predikat negara paling kaya di planet bumi pada tahun 2018. Sesuatu yg patut dibanggakan.


Seiring bertambahnya pundi-pundi uang, Qatar berinisiatif untuk menginvestasikan uangnya baik di dalam maupun di luar negeri.


Qatar memdirikan “Qatar Investment Authority”, dengan dana sebesar 4.7 kuadratriliun rupiah untuk di investasikan. Qatar dengan kekuatan uangnya di kenal dunia dengan sebutan "Qatar's Power".


Lalu, Apa saja investasi paman gober di luar negeri?

Mulai dr eropa, Di Inggris, Qatar memiliki properti lebih banyak daripada ratu Elizabeth terutama di London termasuk didalamnya Hotel, Perkantoran, Apartemen dll. Di Amerika, pada tahun 2014, Qatar merupakan investor keempat terbesar bagi negeri paman sam. Di Manhattan sendiri, Qatar menginvestasikan 70 T dalam dua tahun terakhir. Di New York, Qatar memiliki 10% saham Empire State Building. Terakhir di Asia, Qatar membeli Asia Square Tower 1 Singapura dari BlackRock dengan kesepakatan 35 T dan menjadi transaksi perkantoran terbesar dalam sejarah Singapura.

Dan investasi ini tidak hanya berupa properti dan real estate, namun juga berbentuk saham di perusahaan-perusahaan multinasional dunia.

Sebagai contohnya, Qatar adalah salah satu pemegang saham terbesar dari perusahaan-perusahaan seperti Volkswagen, Iberdrola, Barclays Bank, Tiffany & co, Shell dan bahkan Rosneft, perusahaan minyak terbesar milik Rusia. Tidak hanya berinvestasi di mancanegara. Qatar juga menginvestasikan uangnya untuk membangun infrastuktur dalam negeri dengan kucuran dana sebesar $10 billion atau 140 triliun untuk membangun jalan raya, pelabuhan, bandara, pusat penelitian, dan pusat keuangan ... dan masih banyak lagi.





Tujuan terbesar dari segala bentuk investasi Qatar ini agar dimasa depan pendapatan dari investasi ini bisa menggantikan pendapatan mereka dari sektor minyak bumi dan gas.

Yang menarik, cadangan migas Qatar tidak akan habis dalam waktu dekat.

"Tidak ada analis yang tau dengan pasti kapankah permintaan akan gas alam akan menyusut. Untuk minyak bumi, permintaan terbesar mungkin akan terjadi di tahun 2030 atau 2042, tapi untuk gas alam, permintaan akan terus tumbuh secara konsisten".

Dan, inilah yang menjadi pembeda Qatar dengan negara kaya SDA lainnya di dunia, yang kebanyakan dari mereka begitu mudah menghamburkan uang tanpa memikirkan masa depan.


Kisah Paman Gober tidak berhenti sampai disini. Setelah menjadi negara yang super duper kaya, Qatar juga ingin memiliki pengaruh lebih besar di kawasan Timur - Tengah. Yang mau tidak mau, Qatar harus head-to-head dengan Saudi Arabia yg notabene adalah pemimpin negara-negara timur tengah.

Bagaimana kisah Qatar untuk menjadi salah satu negara berpengaruh di dunia? Khususnya di timur tengah.

Ketika Hamad bin Khalifa al-Thani meraih kekuasaan, beliau juga punya visi besar lain di benaknya : Qatar harus lebih mendapatkan pengakuan secara internasional! Seperti kita tau bersama, Qatar di kontrol secara de facto oleh KSA dan sang emir belum sepenuhnya melupakan invasi Irak ke Kuwait.


Jika Qatar tidak ingin menjadi "Kuwait" berikutnya, mereka perlu membentuk identitas mereka sendiri dan mendapat pengakuan yang lebih dari dunia internasional. Jika tidak, maka, apapun bentuk konflik yang akan terjadi antara Qatar dan KSA dapat mengancam kedaulatan Qatar sendiri. Namun dengan kekuatan uangnya, Qatar sekarang bisa bicara banyak...


Contohnya, ketika KSA meminta Amerika untuk "menarik" pasukan militernya dari negera mereka di tahun 2003, Qatar tidak ragu untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah baru bagi 11.000 militer Amerika. Qatar bahkan dengan mudah mengeluarkan 14 T untuk membangun pangkalan militer baru yang terletak 20 mil arah barat daya Doha, ibukota Qatar.


Nah, Sekarang paman gober punya asuransi keamanan terbaik dunia. Modal yang baik untuk mendapatkan pengakuan internasional. Qatar pun mengiringinya dengan membuat berbagai kebijakan internasional yang mendukung ambisinya. Ditambah dengan Al Jazeera. Qatar lebih dari siap untuk menjadi "pentolan" baru di Timur Tengah

Akhirnya, ambisi Qatar untuk menjadi pemimpin baru di timur-tengah akan mendapat banyak tantangan dari negara-negara tetangganya sendiri hingga menimbulkan krisis diplomatik seperti yang telah terjadi sekarang.

Menarik untuk di tunggu. Apakah Qatar mampu untuk melewati hadangan dan menjadi pemimpin baru bagi dunia arab?

No comments:

Post a Comment